Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang dibangun oleh suatu
kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan
internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan
lebih cepat, aman, dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange),
LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network).
Sedangkan Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh pemerintah
maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi
profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam
bertukar informasi.
Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN,
Internet, MPLS, dsb
Public Switch Telephony Network (PSTN)
PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada
awalnya disipakan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan
telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia.
Hampir 700 juta pelanggan
memanfaatkan jaringan tersebut untuk aktifitas teleponi.
Karakteristik utama PSTN:
- Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
- Bersifat circuit-switched
- Memiliki bandwith 64 kbps
- Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas
- Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN
PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu :
1) Jaringan Backbone
- Merupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral.
2) Jaringan Akses
- Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan.
Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
a) Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
b) Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
c) Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)
d) Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
3) Jaringan Interkoneksi
Arsitektur Jaringan PSTN
A. Jarlokat
Jarlokat adalah jaringan local akses yang memanfaatkan media kabel tembaga
sebagai media transmisinya.
Ada beberapa unsur yang membentuk konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses
Tembaga, yaitu :
1. Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame)
2. Kabel Primer
3. Rumah Kabel
4. Kabel Sekunder
5. Kotak Pembagi
6. Kabel / Saluran Penanggal
7. Teminal Batas
8. Kabel Rumah
9. Daerah Catuan Langsung
10. Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT.
11. Terminal Pelanggan.
Untuk lebih jelasnya, konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga dapat dilihat pada Gambar 3 dan Infrastruktur Jarlokat terlihat pada Gambar 4 berikut ini :
Gambar 3 konfigurasi dasar Jarlokat
|
Kenyataan dilapangan, jarlokat dibagi menjadi dua infrastruktur jaringan,
yaitu Jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung.
A. Jaringan Catu Langsung
Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan
saluran dari KP (Kotak Pembagi = DP =
Distribution Point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU (Rangka
Pembagi Utama = Main Distribution Frame/MDF) tanpa melalui Rumah Kabel
(RK).
Pemakaian Jaringan Catu Langsung
a) Di
daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.
b) Kota-kota
kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit)
c) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat
d) Daerah dengan pelanggan VIP
Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung :
a) Dari segi ekonomi
menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK
b) Administrasi kabel menjadi lebih sederhana
c) Titik rawan gangguan
kecil
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung
:
a)
Tidak fleksibel
b) Sulit
melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang
sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat
B. Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan Catu Tidak Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan
dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel
(RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK
sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke
RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Saluran di kota-kota yang jumlah
pelanggannya besar
b) Daerah yang lokasinya jauh dari sentral
c) Daerah yang pelanggannya
menyebar
Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Lebih Fleksibel
b) Mudah dalam melokalisir gangguan karena
dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Dari segi ekonomi tidak menguntungkan
(karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
b) Sumber gangguan lebih banyak
B. Jarlokar
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai
media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima
sinyal informasi. Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah
:
a) WLL (Wireless Local Loop)
b) Seluler
c) WiFi
d) Wimax
C. Jarlokaf
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic
sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat
dilakukan lebih cepat. Terdapat beberapa metode dalam mengintegrasikan jaringan
fiber pada PSTN, yaitu :
D. Perangkat Terminal
Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan,
diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone,
dan PBX. Salah satu perangkat terminal yang banyak digunakan pelanggan adalah
telepon. Mungkin Anda bertanya ”Bagaimana sebenernya sebuah sentral dapat
mengenali nomor telepon yang kita tekan?”.
Keypad suatu telepon modern dihubungkan untuk suatu generator nada, yaitu
suatu sirkit elektronik yang menterjemahkan masukan(tekan tombol) ke kode nada.
Masing-masing digit termasuk "bintang"(*) dan "pagar"(#)
diwakili oleh suatu kombinasi dua nada (dua frekuensi). Standard tersebut
dikenal sebagai dual-tone-multi-frequency (DTMF).
Berikut ini adalah ilustrasi hubungan antara digit nomor dengan frekuensi
yang dibangkitkan pada masing-masing nomor tersebut.
Gambar 7
Skema keypad telepon dan frekuensi yang dibangkitkan
|
Daftar Pustaka :
Freeman, Roger.L, Fundamentals
of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience
Bates, Regis J (2002),
Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill
Telecommunication
Tanenbaum, Andrew.S (2003), Computer Network Fourth Edition,
Prentice Hall